baca juga: Tentang Jasa Solusi Hukum Batam
Memahami Proses Perceraian di Indonesia: Panduan Singkat
Perceraian adalah keputusan besar yang melibatkan emosi,
hukum, dan masa depan. Di Indonesia, proses perceraian diatur oleh
undang-undang, yang memastikan hak-hak semua pihak—terutama
anak-anak—terlindungi.
Dasar Hukum Perceraian
Di Indonesia, perceraian hanya dapat terjadi jika ada alasan
yang sah di mata hukum. Alasan-alasan ini, yang diatur dalam Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, meliputi:
- Salah
satu pihak berbuat zina atau menjadi pemabuk, penjudi, dan sejenisnya
yang sulit disembuhkan.
- Salah
satu pihak meninggalkan pasangannya selama dua tahun berturut-turut
tanpa izin atau alasan yang sah.
- Salah
satu pihak mendapatkan hukuman penjara selama lima tahun atau lebih.
- Terjadinya
perselisihan dan pertengkaran terus-menerus yang tidak mungkin lagi
didamaikan.
- Salah
satu pihak mengalami cacat badan atau penyakit yang menyebabkan tidak
dapat menjalankan kewajibannya sebagai suami atau istri.
Prosedur Pengajuan Perceraian
Proses perceraian di Indonesia melibatkan pengadilan, di
mana gugatan atau permohonan diajukan.
- Gugatan
atau Permohonan: Pihak yang ingin bercerai (penggugat) harus
mengajukan gugatan ke pengadilan agama (untuk yang beragama Islam) atau
pengadilan negeri (untuk yang non-Muslim).
- Mediasi:
Sebelum persidangan dimulai, pengadilan wajib mengupayakan mediasi.
Tujuannya adalah mendamaikan kedua belah pihak. Jika mediasi berhasil,
gugatan perceraian dicabut. Jika gagal, proses persidangan dilanjutkan.
- Sidang:
Dalam persidangan, pengadilan akan memeriksa bukti dan mendengarkan
kesaksian dari kedua belah pihak. Hakim akan memutuskan apakah alasan
perceraian sah secara hukum.
- Putusan
Pengadilan: Setelah semua bukti diperiksa, hakim akan membacakan
putusan. Jika putusan mengabulkan perceraian, kedua belah pihak akan resmi
bercerai. Putusan ini baru memiliki kekuatan hukum tetap setelah 14 hari
dan tidak ada banding dari salah satu pihak.
Peran Pengacara Perceraian
Meskipun Anda bisa mengurus perceraian sendiri, menyewa
seorang pengacara bisa sangat membantu. Pengacara memiliki pemahaman mendalam
tentang hukum dan prosedur. Mereka dapat membantu:
- Menyusun
gugatan atau permohonan yang kuat.
- Mempersiapkan
bukti yang diperlukan.
- Mendampingi
di persidangan, termasuk saat mediasi.
- Melindungi
hak-hak Anda terkait pembagian harta bersama dan hak asuh anak.
Pembagian Harta dan Hak Asuh Anak
Dua isu utama yang sering muncul dalam perceraian adalah pembagian
harta gono-gini dan hak asuh anak.
- Harta
Bersama: Harta yang diperoleh selama pernikahan dianggap harta
bersama. Secara umum, pembagiannya adalah 50:50, meskipun bisa berbeda
tergantung kesepakatan atau putusan hakim.
- Hak
Asuh Anak: Jika anak masih di bawah 12 tahun, hak asuh biasanya
diberikan kepada ibu. Jika anak sudah berusia 12 tahun atau lebih, mereka
memiliki hak untuk memilih tinggal bersama siapa. Namun, keputusan akhir
tetap berada di tangan hakim, dengan mempertimbangkan kepentingan terbaik
bagi anak.
Memahami proses perceraian secara menyeluruh dapat membantu
Anda menghadapinya dengan lebih tenang dan terencana.

0 Comments